Senin, 22 Juli 2019

Ternyata Seperti Ini Daur Hidup Cacing Pita

Infeksi cacing dapat dicegah apabila kita mengetauhi siklus hidup dan cara penularannya, tidak terkecuali infeksi cacing pita atau tapeworm. Infeksi cacing pita dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Yuk, simak artikel berikut untuk mengetauhi apa sebenarnya cacing pita itu.

Daur Hidup Cacing Pita
Daur Hidup Cacing Pita

Ini daur hidup cacing pita, yang bisa ditemukan pada hewan

Cacing pita (tapeworm) adalah cacing yang berbentuk pipih yang hidup di tumbuhan atau binatang. Pada umumnya cacing pita hidup di dalam usus binatang ternak, seperti sapi dan babi.
Terdapat bermacam-macam jenis cacing pita yang dikaitkan dengan hewan yang menularkannya.

Taenia saginata adalah cacing pita yang ditularkan oleh sapi, Taenia solium adalah cacing pita yang ditularkan oleh babi, sedangkan Diphyllobothrium latum merupakan cacing pita yang ditularkan oleh ikan.

Siklus penularan cacing pita dimulai dari telur atau larva yang dikeluarkan melalui tinja orang atau hewan yang terinfeksi. Telur cacing pita dapat bertahan selama berhari-hari hingga berbulan-bulan di lingkungan luar sebelum akhirnya tertelan oleh hewan secara tidak sengaja pada saat makan.

Di dalam usus hewan, cacing pita menetas dan menginfeksi dinding usus kemudian berpindah ke otot hewan dan memicu pembentukan kista. Manusia kemudian dapat terinfeksi apabila mengkonsumsi kista yang terdapat di daging hewan, terutama pada saat mengkonsumsi daging yang masih mentah atau tidak matang. Kemudian, di tubuh manusia, cacing menetas kembali di usus halus dan dikeluarkan kembali dalam bentuk telur melalui tinja dan siklus penularan dimulai kembali.

Kenali bahaya dan cara mencegah infeksi cacing pita

Terkadang hanya pergerakan cacing dalam perut yang dirasakan pada saat infeksi cacing pita terjadi. Namun, pada beberapa kasus infeksi cacing pita dapat menimbulkan gejala diare, nyeri perut, kelaparan, nafsu makan turun, kelelahan, penurunan berat badan, mual, hingga defisiensi mineral dan vitamin.

Pada kasus yang parah infeksi cacing pita dapat menyebabkan komplikasi pada mata, jantung, otak, dan hati. Hal ini disebabkan karena larva cacing pita dapat berpindah ke organ  tubuh manusia yang lain dan menimbulkan kista di jaringan tersebut. Pada neurocysticercosis atau timbulnya kista di bagian saraf atau otak dapat terjadi kejang, kebingungan, radang selaput otak, dan nyeri kepala.

Oleh karena itu, dengan menjaga kebersihan seperti mencuci tangan sebelum makan dan memasak, selalu memasak sayuran dan daging hingga matang, dan menyimpan daging di lemari pembeku selama 7-10 hari di suhu -35°C dapat mencegah terjadinya penularan cacing pita ke manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar