Senin, 05 Agustus 2019

Langkah Tepat Hindari Dehidrasi pada Anak

Ketimbang susu dan sumber gizi lain, banyak orangtua menyepelekan asupan air pada anak. Saat makan pun, anak tidak dibiasakan minum air putih dan memilih menyuguhkan minuman dengan rasa, seperti teh manis. Akibatnya, dehidrasi pada anak bisa terjadi.

Dehidrasi pada anak
Dehidrasi pada anak
Ini kondisi yang berbahaya. Air merupakan komponen penting bagi tubuh. Kekurangan air membuat gangguan metabolisme, fungsi pencernaan, fungsi sel, pengaturan suhu, pelarutan reaksi biokimia, pelumasan, dan pengaturan komposisi elektrolit. Cairan tersebut akan terbuang secara alami melalui urine, feses, keringat, dan pernafasan.

Panduan kebutuhan air, agar dehidrasi pada anak tidak terjadi

Terlebih pada anak, di mana air menempati persentase yang lebih besar dibanding pada tubuh orang dewasa. Pada satu tahun pertama hidup anak, volume total air dalam tubuhnya sebanyak 65 sampai 80 persen dari berat badan. Komposisi air dalam tubuh menyusut seiring pertambahan usia menjadi 55 sampai 60 persen saat remaja. Terganggunya pasokan air bagi tubuh bisa menimbulkan gangguan kesehatan dan pertumbuhan anak.

Para pakar kesehatan menyepakati kebutuhan air per golongan usia sebagai berikut.
Bayi 0 sampai 6 bulan sebanyak 700 mililiter cairan per hari.
Bayi 7 sampai 12 bulan sebanyak 800 mililiter cairan per hari.
Anak 1 sampai 3 tahun sebanyak 1.300 mililiter air per hari.
Anak 4 sampai 8 tahun sebanyak 1.700 mililiter air per hari.
Anak 9 sampai 13 tahun sebanyak 2.400 mililiter (laki-laki) dan 2.100 mililiter (perempuan) air per hari.
Anak 14-18 tahun sebanyak 3.300 mililiter (laki-laki) dan 2.300 mililiter (perempuan) per hari.

Kalau dirata-ratakan setiap anak membutuhkan 6 sampai 8 gelas air per hari. Angka itu diluar minuman yang mengandung gula. 

Angka tersebut merupakan rata-rata kebutuhan harian dalam kondisi normal. Anak bisa membutuhkan air lebih banyak dari itu, misalnya, saat berolahraga, saat cuaca panas atau amat dingin, dan saat bepergian jauh. Anak kecil memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap dehidrasi karena sensibilitasnya terhadap rasa haus lebih rendah dari pada orang dewasa, juga karena tidak atau belum dapat mengekspresikan rasa haus yang mereka alami.

Apa saja gejala dehidrasi pada anak?

Dehidrasi bisa terjadi dalam skala ringan dan berat. Gejalanya antara lain timbul rasa haus yang sangat, jarang buang air kecil, urin berwarna coklat pekat, mata cekung, tidak keluar air mata saat menangis, serta penurunan kesadaran. Pada bayi, salah satu gejala dehidrasi adalah rewel. Jika tidak ditangani, bayi tersebut akan lemas dan tidak responsif. Gagal mengidentifikasi gejala tersebut dapat mengakibatkan dehidrasi berat yang berlanjut pada syok dan dapat mengancam hidupnya.

Para orang tua diminta untuk mengawasi anaknya agar minum air putih secara cukup, tidak kurang dari kebutuhan sesuai usianya. Dengan angka rata-rata enam sampai delapan gelas per hari, cara paling mudah memastikan kebutuhan air anak tercukupi adalah hanya minum air putih saat makan dan sesudah makan. Jika setiap kali makan, anak minum sedikitnya dua gelas air putih, bisa dipastikan kebutuhan hariannya tercukupi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar