Pernahkah
Anda memperhatikan postur anak Anda? Misalnya mengamati caranya berdiri, apakah
lebih berat ke satu sisi, atau apakah bahunya sejajar. Jika salah satu bahunya
terlihat sedikit lebih tinggi, coba cek lebih lanjut apakah anak menderita skoliosis ringan.
Skoliosis Ringan |
Cara mendeteksi skoliosis pada anak
Anda
mungkin sudah pernah mendengar tentang skoliosis, yaitu kondisi tulang
belakang yang melengkung seperti huruf C atau huruf S. Skoliosis dapat terjadi
pada anak segala usia, bahkan bayi. Tetapi, kasus yang paling sering adalah skoliosis
mulai muncul saat anak memasuki pubertas.
Untuk
mendeteksi skoliosis pada anak, orangtua dapat mengamati postur anak.
Perhatikan apakah salah satu bahunya lebih tinggi dari yang lain, amati apakah
salah satu tulang belikat lebih menonjol dan apakah satu sisi pinggangnya lebih
tinggi dibanding sisi yang lain.
Cara
lainnya, mintalah anak Anda untuk membungkuk menyentuh jari kakinya, kemudian
perhatikan area tulang rusuknya. Jika salah satu sisi lebih tinggi dibanding
sisi lainnya, Anda bisa mencurigai anak menderita skoliosis. Bawalah anak ke
dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Penyebab anak menderita skoliosis
Penyebab
terjadinya skoliosis pada anak usia puber sampai saat ini belum diketahui. Yang
pasti bukan disebabkan oleh kebiasaan membungkuk atau kebiasaan anak
melengkungkan tubuh ke satu sisi ketika duduk menulis di sekolah. Bukan juga
karena anak sering membawa tas ransel yang berat ke sekolah. Para dokter
sendiri cenderung percaya bahwa faktor genetik menjadi penyebabnya.
Skoliosis
yang timbul pada masa puber memang sebaiknya diperiksa dokter dan terus
dimonitor untuk mengantisipasi jika skoliosis bertambah parah dan menimbulkan
keluhan. Tapi jangan terlalu khawatir, sebab kebanyakan anak hanya menderita skoliosis
ringan, yaitu tulang belakang yang lengkungnya di bawah 20 derajat.
Bisakah
tulang belakang anak lurus kembali?
Pada
anak dengan skoliosis ringan, orangtua dan dokter bisa terus mengobservasi
untuk memastikan derajat kelengkungan tulang belakangnya tidak bertambah,
bahkan masih ada harapan tulang belakangnya kembali lurus seiring pertambahan
usia.
Kalau pun tulang belakangnya tidak kembali lurus, skoliosis ringan tidak akan membatasi gerak dan aktivitas anak. Tulangnya akan tetaop uat walaupun bentuknya sedikit melengkung. Yang penting, upayakan agar anak mendapat penanganan tepat untuk skoliosisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar