Selasa, 25 Juni 2019

Waspadai Skoliosis Ringan pada Remaja

Pernahkah Anda memperhatikan postur anak Anda? Misalnya mengamati caranya berdiri, apakah lebih berat ke satu sisi, atau apakah bahunya sejajar. Jika salah satu bahunya terlihat sedikit lebih tinggi, coba cek lebih lanjut apakah anak menderita skoliosis ringan.

Skoliosis Ringan
Skoliosis Ringan
Cara mendeteksi skoliosis pada anak
Anda mungkin sudah pernah mendengar tentang skoliosis, yaitu kondisi tulang belakang yang melengkung seperti huruf C atau huruf S. Skoliosis dapat terjadi pada anak segala usia, bahkan bayi. Tetapi, kasus yang paling sering adalah skoliosis mulai muncul saat anak memasuki pubertas.

Untuk mendeteksi skoliosis pada anak, orangtua dapat mengamati postur anak. Perhatikan apakah salah satu bahunya lebih tinggi dari yang lain, amati apakah salah satu tulang belikat lebih menonjol dan apakah satu sisi pinggangnya lebih tinggi dibanding sisi yang lain.

Cara lainnya, mintalah anak Anda untuk membungkuk menyentuh jari kakinya, kemudian perhatikan area tulang rusuknya. Jika salah satu sisi lebih tinggi dibanding sisi lainnya, Anda bisa mencurigai anak menderita skoliosis. Bawalah anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Penyebab anak menderita skoliosis
Penyebab terjadinya skoliosis pada anak usia puber sampai saat ini belum diketahui. Yang pasti bukan disebabkan oleh kebiasaan membungkuk atau kebiasaan anak melengkungkan tubuh ke satu sisi ketika duduk menulis di sekolah. Bukan juga karena anak sering membawa tas ransel yang berat ke sekolah. Para dokter sendiri cenderung percaya bahwa faktor genetik menjadi penyebabnya.

Skoliosis yang timbul pada masa puber memang sebaiknya diperiksa dokter dan terus dimonitor untuk mengantisipasi jika skoliosis bertambah parah dan menimbulkan keluhan. Tapi jangan terlalu khawatir, sebab kebanyakan anak hanya menderita skoliosis ringan, yaitu tulang belakang yang lengkungnya di bawah 20 derajat.

Bisakah tulang belakang anak lurus kembali?
Pada anak dengan skoliosis ringan, orangtua dan dokter bisa terus mengobservasi untuk memastikan derajat kelengkungan tulang belakangnya tidak bertambah, bahkan masih ada harapan tulang belakangnya kembali lurus seiring pertambahan usia.

Kalau pun tulang belakangnya tidak kembali lurus, skoliosis ringan tidak akan membatasi gerak dan aktivitas anak. Tulangnya akan tetaop uat walaupun bentuknya sedikit melengkung. Yang penting, upayakan agar anak mendapat penanganan tepat untuk skoliosisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar